07 May 2011

Gembalakanlah domba-dombaKu

Yohanes 21:15-19 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki." Dan hal ini dikatakanNya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

Kenapa Yesus bertanya kepada Simon Petrus sebanyak 3 kali dengan soalan yang sama? Sehingga pada ketiga kalinya, dengan sedih hati, Petrus berkata "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kalau kita membaca Matius 26:75 Petrus pernah menyangkal Tuhan sebanyak 3 kali. Meskipun sebelum itu, Petrus mengatakan yang dia sekali-kali tidak akan tergoncang imannya (Matius 26:33).

Sebenarnya Yesus mahu melihat sejauh mana kejujuran Petrus di hadapanNya. Begitu juga dengan kita, walaupun Yesus tahu siapa diri kita yang sebenarnya tapi Dia mahu jawapan yang jujur yang lahir dari hati kita bukan sekadar cakap kosong dan penuh kesombongan. Kita boleh saja mengatakan yang kita pasti taat setia pada Tuhan sehingga akhir hayat kita tapi kita lupa secara manusiawi,selagi kita tidak mengalami hal-hal yang boleh menguji iman kita, kita tidak akan dapat memastikan apakah benar yang kita ucapkan itu atau hanya sekadar di bibir sahaja. Oleh itu, selama masih hidup, marilah kita saling meneguhkan iman percaya kita, saling menegur, menasihati dan membangun agar segala hal yang mungkin belum pernah kita alami yang boleh menggoncang iman kita, kita dapat menempuhnya dengan tetap mengandalkan Tuhan dan dengan tekun memikul salib, di samping takut akan Dia. Terpujilah nama Tuhan kita, amin.

Gbu all ^_^

No comments:

Post a Comment