09 September 2011

BEJANA TANAH LIAT

“Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.”
1 Samuel 16:7b

William adalah seorang penasihat kerajaan yang disegani kerana kebijaksanaannya, raja sangat memperhatikan perkataan dan nasihatnya.
Wajah buruk dan tubuhnya yang bongkok membuat puteri raja iri dan bertanya sambil mengejek : “Jika engkau bijaksana, beritahu aku mengapa Tuhan menyimpan kebijaksanaanNya dalam diri orang yang buruk rupa dan bongkok”.

William balik bertanya : “Apakah ayahmu mempunyai anggur ?”
“Semua orang tahu ayahku mempunyai anggur terbaik, pertanyaan bodoh macam apa itu”, puteri raja menyahut sinis. “Dimana ia meletakkannya ?” William bertanya lagi, “Yang pasti didalam bejana tanah liat”.

Mendengar itu William tertawa. “seorang raja yang kaya akan emas dan perak seperti ayahmu menggunakan bejana tanah liat ?”
Mendengar itu puteri raja berlalu meninggalkannya dengan rasa malu, ia segera memerintahkan pelayan memindahkan semua anggur yang ada di istana dari dalam bejana tanah liat ke dalam bejana dari emas dan perak.

Suatu hari raja mengadakan jamuan bagi para tamu kerajaan, alangkah terkejutnya ia kerana anggur yang diminumnya rasanya sangat asam, lalu dengan geram ia memanggil semua pelayan istana yang kemudian menceritakan bahawa anggur yang disediakan tadi berasal dari bejana emas dan perak atas instruksi puteri raja sendiri, lalu raja menegur keras tingkah laku puterinya itu.

Puteri raja berkata kepada William, “Mengapa engkau menipu aku, aku memindahkan semua anggur ke bejana emas tapi hasilnya semua anggur jadi terasa asam.” Dengan ringan William menjawab : “Sekarang engkau tahu mengapa Tuhan lebih suka menempatkan kebijaksanaan dalam bekas yang sederhana, kebijaksanaan itu sama seperti anggur ia hanya sesuai dalam bejana dari tanah liat.”

Ketika Tuhan mencari alat yang ingin dipakaiNya, Ia tidak harus mencari yang diperbuat dari emas, tetapi dari tanah liat yang sederhana.

+Tuhan memberkati+